PROSES SELEKSI
Proses
seleksi adalah serangkaian langkah kegiatan yang digunakan untuk
memutuskan apakah pelamar diterima atau tidak. Langkah-langkah ini
mencakup pemaduan kebutuhan-kebutuhan kerja pelamar dan organisasi.
Dalam banyak departemen personalia, penarikan dan seleksi digabungkan
dan disebut Employment function.
Proses
seleksi adalah pusat manajemen personalia. Analisa jabatan, perencanaan
sumber daya manusia, dan penarikan dilakukan terutama untuk membantu
seleksi personalia.
Keputusan yg paling penting bagi HR:
- Seleksi Awal: pelamar yang tidak memenuhi persyaratan dasar ditolak
- Seleksi Kontijensi: pelamar yang memenuhi syarat di antara yang terbaik, tapi yang gagal seleksi kontingen, ditolak
- Seleksi Substantif: pelamar yang memenuhi persyaratan dasar, tetapi kurang berkualitas daripada yang lain, ditolak.
Perbedaan Pelatihan&Pengembangan
Pelatihan:
- Dengan hitungan hari&jam
- Sifatnya keterampilan
Pengembangan:
- Membutuhkan waktu yg lama.
Pelatihan:
- Dengan hitungan hari&jam
- Sifatnya keterampilan
Pengembangan:
- Membutuhkan waktu yg lama.
* Program Pelatihan&Pengembangan:
Tipe Pelatihan:
- Keterampilan Literasi Dasar
- Keterampilan Teknis
- Keterampilan Interpersonal
- Keterampilan Pemecahan Masalah
* Metode Pelatihan:
- Resmi
- Informal
- On-The-Job
-Off-The-Job
- Berbasis Komputer
Tipe Pelatihan:
- Keterampilan Literasi Dasar
- Keterampilan Teknis
- Keterampilan Interpersonal
- Keterampilan Pemecahan Masalah
* Metode Pelatihan:
- Resmi
- Informal
- On-The-Job
-Off-The-Job
- Berbasis Komputer
Berbagai
Peralatan Tes
Ada
bermacam-macam jenis tes penerimaan. Setiap tipe tes mempunyai kegunaan yang
terbatas, dan mempunyai tujuan yang berbeda. Secara ringkas, berbagai tipe tes
dapat diuraikan sebagai berikut:
1.
Tes-tes Psikologis (Psychological Test)
-
Test kecerdasan (intelligence test) : Yang menguji kemampuan mental pelamar
dalam hal daya pikir secara menyeluruh dan logis.
-
Test kepribadian (personality test) : Dimana hasilnya akan mencerminkan
kesediaan bekerja sama, sifat kepemimpinan dan unsur-unsur kepribadian lainnya.
-
Test bakat (aptitude test) : Yang mengukur kemampuan potensial pelamar yang
dapat dikembangkan
-
Test minat (interest test) : Yang mengatur antusiasme pelamar terhadap suatu
jenis pekerjaan.
-
Tes prestasi (achievement test) : Yang mengukur kemampuan pelamar sekarang
2.
Tes-tes Pengetahuan (Knowledge Tests) : Yaitu bentuk tes yang menguji informasi
atau pengetahuan yang dimiliki para pelamar. Pengetahuan yang diujikan harus
sesuai dengan kebutuhan untuk melaksanakan pekerjaan
3.
Performance Tests : Yaitu bentuk tes yang mengukur kemampuan para pelamar untuk
melaksanakan beberapa bagian pekerjaan yang akan dipegangnya. Sebagai contoh,
tes mengetik untuk calon pengetik.
Selain
harus feasible penggunaan tes juga harus fleksibel. Hasil tes tidak selalu
merupakan langkah pertama atau terakhir dalam proses seleksi. Akhirnya, tes
penerimaan hanya merupakan suatu teknis di antara berbagai teknik yang
digunakan dalam proses seleksi, karena tes hanya dapat dilakukan terhadap
faktor-faktor yang bisa diuji secara mudah. Hal-hal yang tidak dapat diukur
melalui pengujian mungkin sama pentingnya.
Dalam
proses seleksi ada dua pendekatan diantaranya:
a. Pendekatan
succesive hurdles
Sebagian
besar proses seleksi yang berjalan sampai saat ini berdasarkan konsep succesive
hurdles. Itu berarti bahwa untuk berhasilnya pelamar tenaga kerja diterima
dalam suatu organisasi, mereka harus lulus dari berbagai persyaratan yang telah
ditentukan secara bertahap. Mulai dari mengisi blanko lamaran, tes-tes,
wawancara, mengecek seluruh latar belakang pribadi pelamar, dan pemeriksaan
medis maupun pemeriksaan relevant lainnya, dll.
b. Pendekatan
compensantory
Pendekatan
yang lain, yang rupanya kurang biasa dipergunakan, didasarkan pada beranggapan
bahwa kekurangan pada satu faktor disatu pihak sebenarnya dapat “ditutupi” oleh
faktor seleksi lainnya yang cukup baik dipihak lain.
KESIMPULAN
Seleksi
adalah proses identifikasi dan pemilihan orang atau orang – orang dari
sekelompok pelamar yang ada melalui serangkaian tahapan tes, sehingga diperoleh
tenaga kerja yang paling sesuai atau yang paling memenuhi syarat dan kriteria
yang ditetapkan oleh perusahaan untuk menempati suatu jabatan atau posisi
tertentu yang telah tersedia berdasarkan kondisi yang ada saat ini, yang
dilakukan oleh perusahaan tersebut.
Seleksi
pada dasarnya bertujuan untuk mendapatkan tenaga kerja yang memenuhi syarat dan
memiliki kualifikasi yang sesuai dengan deskripsi pekerjaan yang ada atau
sesuai dengan kebutuhan organisasi/perusahaan.
Berdasarkan
tahapan dalam penerimaan calon pegawai, proses seleksi dimulai dari penerimaan
lamaran dan berakhir dengan keputusan terhadap lamaran tersebut.
Langkah-langkah antara proses dimulai dan diakhiri merupakan usaha pengkaitan
antara kepentingan calon pegawai dan kepentingan organisasi.
Beberapa
kualifikasi berikut ini menjadi dasar dalam proses seleksi, yaitu Keahlian,
Pengalaman, Usia, Jenis kelamin, Pendidikan, Kondisi fisik, Tampang, Bakat,
Temperamen, dan Karakter.
Ada
beberapa cara seleksi dalam mengadakan pemilihan tersebut menurut Drs.Manullang
yaitu sebagai berikut.
a. Seleksi ilmiah,
b. Seleksi non ilmiah.
Ada dua cara dalam teknik seleksi,
yaitu:
a. Teknik seleksi
menggunakan interview,
b. Teknik seleksi
menggunakan assessment center.
Sebelum
melakukan seleksi tenaga kerja hendaknya setiap organisasi atau
perusahaan yang bersangkutan mempertimbangkan dan menetapkan suatu standar
kriteria yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Kemudian barulah proses
seleksi dilakukan sesuai dengan kriteria yang ada. Dengan melakukan tahapan –
tahapan tes yang menjadi alat proses penyeleksian, namun senantiasa berusaha
dengan biaya yang serendah mungkin dengan menggunakan cara yang paling efisien,
tetapi efektif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar