Sabtu, 19 Oktober 2013

Memahami Kerja Sama Tim



A.    Perbedaan Antara Kelompok dan Tim
Kelompok kerja (work group) adalah kelompok yang berinteraksi terutama untuk berbagai informasi dan membuat berbagai keputusan untuk membantu setiap anggota bekerja didalam area tanggung jawabnya. Tim kerja(work team) adalah kelompok yang usaha-usaha individualnya menghasilkan kinerja lebih tinggi daripada jumlah masukan individual.
B.    Pengertian  Tim Kerja.
Banyak pengertian/definisi tentang Tim Kerja yang dikemukakan oleh para ahli, antara    lain :
Tim kerja adalah kelompok yang usaha-usaha individualnya menghasilkan kinerja lebih tinggi daripada jumlah masukan individual (Stephen, Timothy2008:406). Hal ini memiliki pengertian bahwa kinerja yang dicapai oleh sebuah tim lebih baik daripada kinerja per individu disuatu organsasi.
Allen (2004:21) pekerja tim atau tim kerja adalah orang yang sportif, sensitive, dan senang bergaul, serta mampu mengenali aliran emosi yang terpendam dalam tim dengan sangat jelas. Tim kerja menghasilkan sinergi positif melalui usaha yang terkoordinasi.Usaha-usaha individual mereka menghasilkan satu tingkat kinerja yang lebih tinggi daripada jumlah masukan individual. Penggunaan tim secara ekstensif menghasilkan potensi bagi sebuah organisasi untuk   membuahkan banyak hasil yang lebih besar tanpa peningkatan masukan. Kinerja tim akan lebih unggul daripada kinerja individu jika tugas yang harus dilakukan menuntut keterampilan ganda.
Sebuah tim (team) adalah sebuah unit yang terdiri dari 2 orang atau lebih yang berinteraksi dan mengkoordinasikan pekerjaan mereka untuk menyelesaikan sebuah tugas yang spesifik (Daft, 2003:171).
Katzenbach dan Smith, mendefinisikan team sebagai sekelompok kecil orang dengan keterampilan yang saling melengkapi yang berkomitmen untuk maksud bersama.Sedangkan menurut Hunsaker, 2001, Tim ialah kelompok dengan keterampilan yang saling melengkapi dan berkomitmen untuk mecapai tujuan bersama secara efektif dan efisien.
C.     Jenis-Jenis Tim
1.      Tim Penyelesaian Masalah adalah kelompok-kelompok yang terdiri atas 5sampai 12 karyawan dari departemen yang sama yang bertemu selama beberapa jam setiap minggu untuk mendiskusikan berbagai cara peningkatan kualitas,efisiensi,dan lingkungan kerja.
2.      Tim kerja yang mengelola diri sendiri adalah kelompok-kelompok yang terdiri atas 10 sampai 15 orang yang memikul tanggungjawab daripada pengawas mereka yang terdahulu.
3.      Tim lintas fungsional adalah para karyawan yang berasal dari tngkatan hierarki yang kurang lebih sama tetapi dari berbagai bidang pekerjaan yang berbeda yang berkumpul untuk menyelesaikan sebuah tugas.
4.      Tim Virtual adalah tim yang menggunakan teknologi computer untuk menyatukan anggota-anggota yang terpisah secara fisik guna mencapai tujuan bersama.
5.      Tim formal adalah diciptakan oleh organisasi sebagai bagian dari struktur formal organisasi. Dua jenis tim formal yang paling umum adalah tim vertikal dan tim horizontal.
6.      Tim vertikal adalah terdiri dari seorang manajer dan para bawahannya dalam rantai komando formal. Terkadang tim ini disebut tim fungsional atau tim komando. Setiap tim diciptakan oleh organisasi untuk mencapai tujuan – tujuan tertentu lewat aktifitas dan interaksi bersama para anggota.
7.      Tim horizontal adalah terdiri atas karyawan – karyawan dari tingkat hierarkis yang hamper sama, tetapi dari bidang keahlian yang berbeda. Dua jenis tim horizontal yang paling umum adalah angkatan tugas dan komite.
1.       Angkatan tugas adalah kelompok karyawan dari departemen – departemen berbeda yang dibentuk untuk menangani aktifitas tertentu dan hanya bertahan sampai tugas itu selesai. organisasional yang ada, dan membantu perkembangan berbagai praktik dan kebijaksanaan organisasional yang baru.
8.      Tim dengan tujuan khusus adalah tim yang diciptakan diluar organisasi formal untuk mengerjakan proyek kepentingan atau kreatifitas khusus. Tim dengan tujuan khusus masih merupakan bagian dari organisasi formal dan memiliki struktur laporannya sendiri.
9.      Tim di Lingkungan Kerja yang Baru
Dua jenis tim yang semakin sering digunakan adalah tim virtual/maya dan tim global
1.   Tim virtual terdiri atas anggota – anggota yang tersebar secara geografis dan organisasional yang terikat terutama oleh kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi. Tim virtual sering meliputi para pekerja lepas, anggota organisasi rekanan, pelanggan, pemasok, konsultan, atau pihak – pihak luar lainnya. Salah satu keuntungan utama tim virtual adalah kemampuan untuk dengan cepat mengumpulkan kelompok orang yang paling tepat untuk menyelesaikan proyek yang kompleks, memecahkan masalah tertentu, atau mengekploitasi peluang strategis tertentu.
2.   Tim global adalah tim kerja lintas batas yang terbentuk dari anggota – anggota dengan kebangsaan yang berbeda yang aktifitasnya menjangkau banyak Negara. Tim global dapat dibagi dalam dua kategori yaitu tim interkultiral yang para anggotanya berasl dari berbagai negara atau budaya yang berbeda dan bertemu dengan berhadapan secara langsung, dan tim global virtual yang para anggotanya tinggal di lokasi yang terpisah di seluruh penjuru dunia dan melaksanakan pekerjaan mereka dengan bantuan teknologi elektronik.
D.     Karakteristik Tim
a. Ukuran
Secara umum, ketika ukuran tim meningkat, akan lebih sulit bagi setiap anggota untuk dapat saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Ukuran kelompok mengusulkan hal hal berikut ini :
1.   Tim kecil ( 2 sampai 4 anggota ) menunjukan lebih banyak persetujuan, mengajukan lebih banyak pertanyaan, dan bertukar lebih banyak opini. Merek cenderung bersikap informaldan tidak banyak menuntut pemimpin.
2.   Tim besar cenderung memiliki lebih banyak perselisihan pendapat dan perbedaan opini. Karena kurangnya kepuasan dihubungkan dengan tugas yang dispesialisasikan serta komunikasi yang buruk, para anggota tim memiliki sedikit kesempatan untuk berpatisipasi dan merasakan keakraban kelompok.
b.   Peran Anggota
Dalam tim – tim yang sukses syarat kinerja tugas dan kepuasan social dipenuhi oleh munculnya dua jenis peran yaitu spesialis tugas dan sosioemosional.
Orang – orang yang memainkan peran spesialis tugas menghabiskan waktu dan energi untuk membantu tim meraih tujuannya. Mereka sering memperlihatkan perilaku – perilaku berikut :
·                     Memprakarsai ide
·                     Memberikan opini
·                     Mencari informasi
·                     Meringkas
·                     Memberi semangat
Orang – orang yang menggunakan peran sosioemosional mendukung kebutuhan emosional para anggota tim dan membantu menguatkan kesatuan social. Mereka memperlihatkan perilaku – perilaku berikut :
·                     Mendorong
·                     Berpadu
·                     Mengurangi Ketegangan
·                     Mengikuti
·                     Berkompromi
E.     Perbedaan Kelompok dan Tim dalam Konteks Pekerjaan
      Perbedaan antara kelompok dan tim
KELOMPOK
TIM
♠ Memiliki pemimpin yang ditunjuk
♠ Akuntabilitas individual
♠ Tujuan kelompok dan organisasi sama
♠ Hasil kerja individual
♠ Mengadakan pertemuan – pertemuan efisien
♠ Efektifitas secara tidak langsung diukur oleh pengaruh bisnis
♠ mendiskusikan, memutuskan, mendelegasikan pekerjaan untuk para individu
♠ Berbagi peran kepemimpinan
♠ Akuntabilitas mutual dan individu
♠ Visi atau tujuan khusus tim
♠ Hasil kerja kolektif
♠ Pertemuan – pertemuan mendorong diskusi terbuka
♠ Efektifitas secara langsung diukur dengan menilai kerja kolektif
♠ mendiskusikan, memutuskan, berbagi pekerjaan
F.       Komponen-komponen kunci yang membentuk tim efektif dapat digolongkan ke dalam empat kategori umum, yaitu : desain pekerjaan, komposisi tim, sumber daya dan serta pengaruh-pengaruh kontekstual lainnya.

·         Desain pekerjaan
Kerja tim berlangsung sangat baik ketika karyawan memiliki kebebasan dan otonomi, mempunyai kesempatan untuk menggunakan keterampilan dan bakat yang berbeda, kemampuan menyelesaikan tugas atau produk keseluruhan yang dapat diidentifikasi, dan menyelesaikan tugas atau proyek yang mempunyai dampak substansial kepada orang lain.Bukti menunjukkan bahwan karakteristik-karakteristik ini meningkatkan rasa tanggung jawab dan rasa memiliki terhadap pekerjaan dan membuat pekerjaan lebih menarik untuk dilakukan.

Komposisi
Agar kinerjanya efektif, sebuah tim membutuhkan tiga jenis ketrampilan yang berbeda. Tim memerlukan orang-orang dengan keahlian teknis. Tim membutuhkan orang-orang dengan ketrampilan memecahkan masalah dan membuat keputusan. Selain itu tim juga memerlukan orang-orang yang trampil dalam mendengarkan, memberikan umpan balik, menyelesaikan konflik dan mempunyai ketrampilan interpersonal lain yang baik. Kepribadian mempengaruhi perilaku tim secara signifikan. Secara spesifik, tim yang memiliki peringkat tinggi di dalam hal keterbukaan, keramahan, kesungguhan serta stabilitas emosionalnya, akan cenderung menerima peringkat manajerial yang tinggi untuk kinerja tim. Tim yang paling efektif bukan tim yang sangat kecil (di bawah 4 atau 5), bukan pula tim yang sangat besar (lebih dari 12 orang). Tim yang sangat kecil mungkin tidak mempunyai keragaman pandangan, dan tim yang lebih dari 12 orang akan kesulitan untuk berbuat banyak. Tim yang terbentuk dari individu-individu fleksibel memiliki anggota yang dapat melengkapi tugas satu sama lain. Ini jelas merupakan nilai tambah bagi suatu tim, karena fleksibilitas sangat memperbaiki kemampuan adaptis tim dan membuatnya kurang bersandar hanya pada satu angota saja. Tidak setiap karyawan merupakan pemain tim. Ketika orang yang lebih suka bekerja sendirian dibutuhkan untuk masuk tim, ada ancaman langsung kepada moral tim. Disarankan agar ketika memilih amggota tim, preferensi individu hendaknya dipertimbangkan sebagaimana kemampuan, kepribadian dan keterampilan.

Konteks
Tiga faktor kontekstual yang tampaknya memiliki hubungan paling signifikan dengan kinerja tim ialah kehadiran sumber daya yang memadai, kepemimpinan yang efektif, dan evaluasi kinerja serta sistem penghargaan yang merefleksikan kontribusi tim. Kelompok-kelompok baru adalah bagian dari sistem organisasi yang lebih besar. Dengan demikian, seluruh tim kerja besandar pada sumber daya di luar kelompok untuk mempertahankannya. Kelangkaan sumber daya mengurangi secara langsung kemampuan tim untuk menjalankan pekerjaanya secara efektif. Sumber daya yang supportif antara lain informasi yang tepat waktu, peralatan, staf yang mencukupi, dorongan dan bantuan administrative. Anggota tim harus bersepakat mengenai siapa melakukan apa dan memastikan bahwa seluruh anggota berkontribusi setara di dalam berbagi beban pekerjaan. Di samping itu, tim perlu menentukan bagaimana jadwal akan ditetapkan, ketrampilan apa yang perlu dikembangkan, bagaimana kelompo akan menyelesaikan konflik dan bagaimana kelompok akan membuat keputusan. Brsepakat mengenai hal-hal spesifik berkenaan pekerjaan dan bagaimana mereka menyesuaikan bersama untuk mengintegrasikan ketrampilan individual membutuhkan kepemimpinan dan struktur tim. Bagaimana Anda membawa anggota-anggota tim agar bertanggungjawab baik secara individual maupun sebagai tim? Sistem penghargaan dan evaluasi tradisional yang berorientasi individu perlu dimodifikasi agar mencerminkan kinerja tim. Disamping mengevaluasi dan menghargai karyawan atas kontribusi individual mereka, manajemen harus mempertimbangkan penilaian berbasis kelompok, insentif kelompok-kecil, dan modifikasi system lain yang akan menegakkan upaya dan komitmen tim.

Proses
Kategori final yang terkait dengan efektivitas tim adalah variable-variabel proses. Ini mencakup komitmen anggota kepada tujuan bersama, penetapan sasaran tim yang spesifik, dan tingkat konflik yang terkelola. Tim yang efektif mencurahkan banyak upaya untuk mencapai kesepakatan mengenai tujuan bersama dan penuh arti, yang menyediakan arah momentum dan komitmen bagi anggota-anggotanya. Tim yang berhasil menerjemahkan tujuan bersama mereka ke dalam sasaran kinerja yang spesifik, terukur dan realistis. Sasaran-sasaran ini membantu tim menjaga fokus mereka pada pencapaian kinerja. Konflik pada sebuah tim tidaklah selalu berakibat buruk.

Senin, 14 Oktober 2013

KOMUNIKASI



Pengertian dan Unsur Komunikasi
Komunikasi berasal dari bahasa Latin, “comunis” yang berarti membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Akar asal katanya “communis” yaitu “communico” yang artinya berbagi (Stuart,1983, dalam Vardiansyah, 2004 : 3). Dalam literatur lain disebutkan komunikasi juga berasal dari kata “communication” atau “communicare” yang berarti ” membuat sama” (to make common). Istilah “communis” adalah istilah yang paling sering di sebut sebagai asal usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata kata Latin yang mirip  Komuniksi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan di anut secara sama.
Pengertian komunikasi  itu sangat bermacam-macam bergantung pendapat setiap orang. Dari banyak pengertian tersebut jika dianalisa pada prinsipnya dapat disimpulkan bahwa komunikasi mengacu pada tindakan, oleh satu orang atau lebih, yang mengirim dan menerima pesan yang terdistorsi oleh gangguan (noise), terjadi dalam suatu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu, dan ada kesempatan untuk melakukan umpan balik.
Unsur Komunikasi
a. Lingkungan komunikasi
Lingkungan (konteks) komunikasi  memiliki 3 (tiga) komponen penting yaitu :
  1. Fisik, adalah ruang dimana komunikasi berlangsung yang nyata atau berwujud. Maksudnya adalah komunikasi bersifat nyata dan real sehingga dikatakan mempunyai tampilan fisik, baik berupa suara maupun gerakan-gerakan sebagai tanda.
  2. Sosial-psikoilogis, meliputi, misalnya tata hubungan status di antara mereka yang terlibat, peran yang dijalankan orang, serta aturan budaya masyarakat di mana mereka berkomunikasi. Lingkungan atau konteks ini juga mencakup rasa persahabatan atau permusuhan, formalitas atau informalitas, serius atau senda gurau,
  3. Temporal (waktu), mencakup waktu dalam hitungan jam, hari, atau sejarah dimana komunikasi berlangsung. 
Ketiga komponen komuniasi tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lainnya, masing-masing mempengaruhi dan dipengaruhi.
b. Enkoding-Dekoding
Dalam ilmu komunikasi kita menamai tindakan menghasilkan pesan (misalnya, berbicara atau menulis) sebagai enkoding (encoding). Dengan menuangkan gagasan-gagasan kita ke dalam gelombang suara atau ke atas selembar kertas, kita menjelmakan gagasan-gagasan tadi ke dalam kode tertentu. Jadi, kita melakukan enkoding.
Kita menamai tindakan menerima pesan (misalnya, mendengarkan atau membaca) sebagai dekoding (decoding). Dengan menerjemahkan gelombang suara atau kata-kata di atas kertas menjadi gagasan, anda menguraikan kode tadi. Jadi, anda melakukan dekoding.
Oleh karenanya kita menamai pembicara atau penulis sebagai enkoder (encoder), dan pendengar atau pembaca sebagai dekoder (decoder). Seperti halnya sumber-penerima, kita menuliskan enkoding-dekoding sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan untuk menegaskan bahwa anda menjalankan fungsi-fungsi ini secara simultan. Ketika anda berbicara (enkoding), anda juga menyerap tanggapan dari pendengar (dekoding).
c. Sumber Penerima
Sumber penerima sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan untuk menegaskan bahwa setiap orang yang terlibat dalam komunikasi adalah sumber (komunikator) kaligus penerima (komunikan). Anda mengirimkan pesan ketika anda berbicara, menulis, atau memberikan isyarat tubuh. Anda menerima pesan dengan mendengarkan, membaca, membaui, dan sebagainya.
Tetapi, ketika anda mengirimkan pesan, anda juga menerima pesan. Anda menerima pesan anda sendiri (anda mendengar diri sendiri, merasakan gerakan anda sendiri, dan melihat banyak isyarat tubuh anda sendiri) dan anda menerima pesan dari orang lain (secara visual, melalui pendengaran, atau bahkan melalui rabaan dan penciuman). Ketika anda berbicara dengan orang lain, anda memandangnya untuk mendapatkan tanggapan (untuk mendapatkan dukungan, pengertian, simpati, persetujuan, dan sebagainya). Ketika anda menyerap isyarat-isyarat non-verbal ini, anda menjalankan fungsi penerima.
d. Kompetensi Komunikasi
Kompetensi komunikasi mengacu pada kemampuan anda untuk berkomunikasi secara efektif (Spitzberg dan Cupach, 1989). Kompetensi ini mencakup hal-hal seperti pengetahuan tentang peran lingkungan (konteks) dalam mempengaruhi kandungan (content) dan bentuk pesan komunikasi (misalnya, pengetahuan bahwa suatu topik mungkin layak dikomunikasikan kepada pendengar tertentu di lingkungan tertentu, tetapi mungkin tidak layak bagi pendengar dan lingkungan yang lain). Pengetabuan tentang tatacara perilaku nonverbal (misalnya kepatutan sentuhan, suara yang keras, serta kedekatan fisik) juga merupakan bagian dari kompetensi komunikasi.
Dengan meningkatkan kompetensi anda, anda akan mempunyai banyak pilihan berperilaku. Makin banyak anda tahu tentang komunikasi (artinya, makin tinggi kompetensi anda), makin banyak pilihan, yang anda punyai untuk melakukan komunikasi sehari-hari. Proses ini serupa dengan proses mempelajari perbendaharaan kata: Makin banyak kata anda ketahui (artinya, makin tinggi kompetensi perbendaharaan kata anda), makin banyak cara yang anda miliki untuk mengungkapkan diri.
 e. Umpan Balik/ Feed Back
Umpan balik adalah informasi yang dikirimkan balik ke sumbernya. Umpan balik dapat berasal dari anda sendiri atau dari orang lain. Dalam diagram universal komunikasi tanda panah dari satu sumber-penerima ke sumber-penerima yang lain dalam kedua arah adalah umpan balik. Bila anda menyampaikan pesan misalnya, dengan cara berbicara kepada orang lain anda juga mendengar diri anda sendiri. Artinya, anda menerima umpan balik dari pesan anda sendiri. Anda mendengar apa yang anda katakan, anda merasakan gerakan anda, anda melihat apa yang anda tulis.
Selain umpan balik sendiri ini, anda menerima umpan balik dari orang lain. Umpan balik ini dapat datang dalam berbagai bentuk: Kerutan dahi atau senyuman, anggukan atau gelengan kepala, tepukan di bahu atau tamparan di pipi, semuanya adalah bentuk umpan balik.
f. Gangguan
Gangguan (noise) adalah gangguan dalam komunikasi yang mendistorsi pesan. Gangguan menghalangi penerima dalam menerima pesan dan sumber dalam mengirimkan pesan. Gangguan dikatakan ada dalam suatu sistem komunikasi bila ini membuat pesan yang disampaikan berbeda dengan pesan yang diterima.
Gangguan ini dapat berupa gangguan fisik (ada orang lain berbicara), psikologis (pemikiran yang sudah ada di kepala kita), atau semantik (salah mengartikan makna). Tabel dibawah menyajikan ketiga macam gangguan ini secara lebih rinci.
Macam
Definsi
Contoh
Fisik
Interferensi dengan transmisi fisik isyarat atau pesan lain
Desingan mobil yang lewat, dengungan komputer, kacamata
Psikollogis
Interferensi kognitif atau mental
Prasangka dan bias pada sumber-penerima, pikiran yang sempit
Semantik
Pembicaraan dan pendengar memberi arti yang berlainan
Orang berbicara dengan bahasa yang berbeda, menggunakan jargon atau istilah yang terlalu rumit yang tidak dipahami pendengar
 Gangguan dalam komunikasi tidak terhindarkan. Semua komunikasi mengandung gangguan, dan walaupun kita tidak dapat meniadakannya samasekali, kita dapat mengurangi gangguan dan dampaknya. Menggunakan bahasa yang lebih akurat, mempelajari keterampilan mengirim dan menerima pesan nonverbal, serta meningkatkan keterampilan mendengarkan dan menerima serta mengirimkan umpan balik adalah beberapa cara untuk menanggulangi gangguan.
g.  Saluran
Saluran komunikasi adalah media yang dilalui pesan. Jarang sekali komunikasi berlangsung melalui hanya satu saluran, kita menggunakan dua, tiga, atau empat saluran yang berbeda secara simultan. Sebagai contoh, dalam interaksi tatap muka kita berbicara dan mendengarkan (saluran suara), tetapi kita juga memberikan isyarat tubuh dan menerima isyarat ini secara visual (saluran visual). Kita juga memancarkan dan mencium bau-bauan (saluran olfaktori). Seringkali kita saling menyentuh, ini pun komunikasi (saluran taktil).
h.  Pesan
Pesan dalam komunikasi dapat mempunyai banyak bentuk. Kita mengirimkan dan menerima pesan ini melalui salah satu atau kombinasi tertentu dari panca indra kita. Walaupun biasanya kita menganggap pesan selalu dalam bentuk verbal (lisan atau tertulis), ini bukanlah satu-satunya jenis pesan. Kita juga berkomunikasi secara nonverbal (tanpa kata). Sebagai contoh, busana yang kita kenakan, seperti juga cara kita berjalan, berjabatan tangan, menggelengkan kepala, menyisir rambut, duduk, dan. tersenyum. Pendeknya, segala hal yang kita ungkapkan dalam melakukan komunikasi.
KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Di dalam kehidupan sehari-hari kita selalu berkomunikasi dengan orang yang ada disekitar kita karena kita merupakan makhluk sosial. Dan saat melakukan komunikasi kita membutuhkan orang lain. Komunikasi adalah hal penting yang ada di dunia ini dengan komunikasi kita bisa mengetahui beberapa kejadian yang diceritakan manusia lain kepada kita. Dengan begini komunikasi adalah hal yang sangat penting, sehingga kita juga dalam berkomunikasi memerlukan etika hingga orang lain merasa nyaman saat berkomunikasi dengan kita. Dalam organisasi atau perusahaan juga membutuhkan komunikasi yang baik antara atasan bawahan antara karyawan dan antara perusahaan dengan masyarakat umum.
Perusahaan adalah suatu unit usaha yang salah satu tujuannya mendapatkan laba. Jika ingin mendapatkan laba pemilik perusahaan harus bekerjasama dengan karyawan yang ada didalam perusahaan tersebut. Mereka juga harus menjaga komunikasi dengan baik agar tidak terjadi kesalahpahaman. Karyawan nya juga harus mempunyai pengalaman dan keterampilan yang baik hingga jika pada saat mengeluarkan produksi atau pun rencana itu akan menjadi yang baik, dan mendapatkan produk yang berkualitas. Dalam perusahaan ada yang dinamakan manajemen. Manajemen merupakan sekumpulan orang yang melakukan kegiatan planning ,organizing, leading dan controlling. Manajemen mempunyai tanggung jawab tertinggi atas berbagai pengambilan keputusan yang berkaitan dengan bidang dibawah ini.
Dari 2 elemen tersebut yaitu karyawan dan manajemen merupakan satu kesatuan yang saling membutuhkan. Manajemen yang baik adalah manajemen yang dapat berkomunikasi dengan karyawan secara tepat. Banyak sekali hal dapat digunakan untuk pendekatan antara manajemen kepada karyawan bisa secara formal maupun informal. Hubungan baik antara manajemen dengan karyawan akan berdampak baik pula bagi perusahaan. Ide-ide baru dari karyawan bisa menyelesaikan masalah yang terdapat dalam perusahaan tersebut. Produktivitas pun juga meningkat karena karyawan dengan suka rela memberikan tenaga dan pikiran pada perusahaan. Diantara kedua belah pihak terjadi komunikasi timbal balik. Sehingga diperlukan kerja sama untuk yang diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik pribadi maupun perusahaan. Dengan begitu dapat dengan mudah mereka dapat mencapai tujuan organisasi atau perusahaan yang diinginkan.    

 PENTING KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI 
a. Komunikasi mendatangkan efektifitas yang lebih besar.
b. Komunikasi menempatkan menempatkan orang-orang pada tempat yang  
   seharusnya.
c. Komunikasi membawa orang-orang untuk terlibat dalam organisasi dan  
   meningkatkan motivasi untuk  melibatkan kinerja yang baik dan meningkatkan  
   komitmen terhadap organisasi.
d. Komunikasi menghasilkan hubungan dan pengertian yang lebih baik antara
   bawahan, kolega, dan orang-orang di dalam dan di luar organisasi.
e. Komunikasi menolong orang-orang untuk mengerti perlunya perubahan.
f. Komunikasi meminimalkan permasalahan-permasalahan di dalam
   keorganisasian seperti konflik, stress, demotifasi dan loyalitas. 
Sasaran komunikasi dapat diterapkan di dalam suatu organisasi atau perusahaan, maka sasaran yang dituju beraneka ragam dengan tujuan utama untuk mempersatukan individu-individu yang tergabung di dalam organisasi atau perusahaan tersebut. Berdasarkan komunikasi dan jumlah komunikasi, komunikasi dapat digolongkan dalam 3 kategori yaitu :
1. Komunikasi antar pribadi 
   Komunikasi ini diterapkan antara individu dalam usaha menyampaikan   
   Informasi yang dimaksudkan untuk mencapai kesamaan pengertian, sehingga  
   Dengan demikian dapat tercapai keinginan bersama.
2. Komunikasi kelompok 
   Prinsip dalam melakukan suatu komunikasi yang ditekankan adalah faktor
   kelompok, sehingga komunikasi menjadi lebih luas dalam usaha menyampaikan
   informasi, komunikasi dalam berkelompok tidak seperti komunikasi antar     
   pribadi.
3. Komunikasi massa 
Komunikasi massa  melalui alat yaitu media massa yang meliputi media cetak dan media elektronik. Dengan landasan konsep-konsep komunikasi sebagaimana yang telah diuraikan, maka kita dapat memberi batasan tentang komunikasi dalam organisasi atau perusahaan secara sederhana yaitu komunikasi antar manusia yang terjadi dalam konteks organisasi atau perusahaan. Meminjam definisi Goldhaber, komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang bersifat saling bergabung satu sama lain.

pengertian dan fungsi dari arus komunikasi yaitu : 
a. Downward comunications Adalah komunikasi yang berlangsung ketika orang-
    orang berada pada tataran manajemen mengirimkan pesan kepada
   bawahannya.
   Fungsi arus komunikasi dari atas ke bawah ini sebagai berikut :
- Pemberian atau penyimpanan instruksi kerja 
- Penjelasan dari pimpinan tenteng mengapa suatu tugas perlu untuk
  dilaksanakan.
- Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku.
- Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik. 

b. Upward comunication Adalah komunikasi yang terjadi ketika bawahan  
   mengirim pesan kepada atasannya.
   Fungsi arus komunikasi dari awah ke atas ini adalah :
- Penyampaian informasi tentang pekerjaan atau pun tugas yang sudah  
  dilaksanakan.
- Penyampaian informasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan atau pun tugas
  yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan.
- Penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan.
- Penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun    
  pekerjaannya.

c. Horizontal comunication Adalah tindak komunikasi ini berlangsung diantara  
   para karyawan atau pun bagian yang memiliki kedudukan yang setara.
  Fungsi arus komunikasi horizontal ini adalah : 
- Memperbaiki koordinasi tugas 
- Upaya pemecahan masalah 
- Saling berbagi informasi 
- Upaya pemecahan konflik
- Membina hubungan melalui kegiatan bersama 


BENTUK KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI 
Komunikasi sebagai proses memiliki bentuk :
1. Bentuk komunikasi berdasarkan 
   a. Komunikasi langsung adalah Komunikasi langsung tanpa menggunakan alat. Komunikasi berbentuk kata-kata, gerakan-gerakan yang berarti khusus dan pengguna syarat. Contoh kita berbicara langsung kepada seseorang dihadapan kita.
    b.Komunikasi tidak langsung adalah Biasanya menggunakan alat dan mekanisme untuk melipat gandakan jumlah penerima pesan atau pun untuk menghadapi hambatan geografis. Contoh menggunakan radio, buku dan lain-lain. 
2. Bentuk komunikasi berdasarkan besarnya sasaran 
   a.Komunikasi massa yaitu komunikasi dengan sasarannya kelompok orang dalam jumlah besar, umumnya tidak dikenal.Komunikasi masa yang baik harus:pesan disusun dengan jelas, tidak dan tidak bertele-tele. Bahasa yang mudah dimengerti. Bentuk gambar yang baik. Membentuk kelompok khusus. Contoh kelompok pendengar (radio).
b. Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang sasarannya sekelompok orang yang umumnya dapat dihitung dan dikenal merupakan komunikasi langsung dan timbal balik. 
c. Komunikasi perorangan adalah komunikasi dengan tatap muka dapat juga melalui telepon
3. Bentuk komunikasi berdasarkan arah pesan 
   a. Komunikasi satu arah. Pesan disampaikan oleh sumber kepada sasaran dan sasaran tidak dapat atau tidak punya kesempatan untuk memberikan umpan balik atau bertanya. Contoh radio
b. Komunikasi timbal balik. Pesan disampaikan kepada sasaran dan sasaran memberikan umpan balik. Biasanya komunikasi kelompok atau perorangan merupakan komunikasi timbal balik.