A.
Perbedaan Antara Kelompok dan Tim
Kelompok kerja (work group)
adalah kelompok yang berinteraksi terutama untuk berbagai informasi dan membuat
berbagai keputusan untuk membantu setiap anggota bekerja didalam area tanggung
jawabnya. Tim kerja(work team) adalah kelompok yang usaha-usaha individualnya
menghasilkan kinerja lebih tinggi daripada jumlah masukan individual.
B. Pengertian Tim Kerja.
Banyak
pengertian/definisi tentang Tim Kerja yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain :
Tim kerja adalah kelompok yang usaha-usaha individualnya menghasilkan
kinerja lebih tinggi daripada jumlah masukan individual (Stephen,
Timothy2008:406). Hal ini memiliki pengertian bahwa kinerja yang dicapai oleh
sebuah tim lebih baik daripada kinerja per individu disuatu organsasi.
Allen (2004:21) pekerja tim atau tim kerja adalah orang yang
sportif, sensitive, dan senang bergaul, serta mampu mengenali aliran emosi yang
terpendam dalam tim dengan sangat jelas. Tim kerja menghasilkan sinergi positif
melalui usaha yang terkoordinasi.Usaha-usaha individual mereka menghasilkan
satu tingkat kinerja yang lebih tinggi daripada jumlah masukan individual.
Penggunaan tim secara ekstensif menghasilkan potensi bagi sebuah organisasi
untuk membuahkan banyak hasil yang lebih besar tanpa peningkatan
masukan. Kinerja tim akan lebih unggul daripada kinerja individu jika tugas
yang harus dilakukan menuntut keterampilan ganda.
Sebuah tim (team) adalah sebuah unit yang terdiri dari 2
orang atau lebih yang berinteraksi dan mengkoordinasikan pekerjaan mereka untuk
menyelesaikan sebuah tugas yang spesifik (Daft, 2003:171).
Katzenbach dan Smith, mendefinisikan team sebagai sekelompok
kecil orang dengan keterampilan yang saling melengkapi yang berkomitmen untuk
maksud bersama.Sedangkan menurut Hunsaker, 2001, Tim ialah kelompok dengan
keterampilan yang saling melengkapi dan berkomitmen untuk mecapai tujuan
bersama secara efektif dan efisien.
C. Jenis-Jenis
Tim
1.
Tim Penyelesaian
Masalah adalah kelompok-kelompok yang terdiri atas 5sampai 12 karyawan dari
departemen yang sama yang bertemu selama beberapa jam setiap minggu untuk
mendiskusikan berbagai cara peningkatan kualitas,efisiensi,dan lingkungan
kerja.
2.
Tim kerja yang
mengelola diri sendiri adalah kelompok-kelompok yang terdiri atas 10 sampai 15
orang yang memikul tanggungjawab daripada pengawas mereka yang terdahulu.
3.
Tim lintas
fungsional adalah para karyawan yang berasal dari tngkatan hierarki yang kurang
lebih sama tetapi dari berbagai bidang pekerjaan yang berbeda yang berkumpul
untuk menyelesaikan sebuah tugas.
4.
Tim Virtual
adalah tim yang menggunakan teknologi computer untuk menyatukan anggota-anggota
yang terpisah secara fisik guna mencapai tujuan bersama.
5.
Tim formal adalah diciptakan
oleh organisasi sebagai bagian dari struktur formal organisasi. Dua jenis tim
formal yang paling umum adalah tim vertikal dan tim horizontal.
6.
Tim vertikal adalah terdiri
dari seorang manajer dan para bawahannya dalam rantai komando formal. Terkadang
tim ini disebut tim fungsional atau tim komando. Setiap tim diciptakan
oleh organisasi untuk mencapai tujuan – tujuan tertentu lewat aktifitas dan
interaksi bersama para anggota.
7.
Tim horizontal adalah terdiri atas karyawan –
karyawan dari tingkat hierarkis yang hamper sama, tetapi dari bidang keahlian
yang berbeda. Dua jenis tim horizontal yang paling umum adalah angkatan tugas
dan komite.
1.
Angkatan tugas adalah kelompok karyawan dari
departemen – departemen berbeda yang dibentuk untuk menangani aktifitas
tertentu dan hanya bertahan sampai tugas itu selesai. organisasional yang ada,
dan membantu perkembangan berbagai praktik dan kebijaksanaan organisasional
yang baru.
8.
Tim dengan tujuan khusus adalah tim yang
diciptakan diluar organisasi formal untuk mengerjakan proyek kepentingan atau
kreatifitas khusus. Tim dengan tujuan khusus masih merupakan bagian dari
organisasi formal dan memiliki struktur laporannya sendiri.
9.
Tim di Lingkungan
Kerja yang Baru
Dua
jenis tim yang semakin sering digunakan adalah tim virtual/maya dan tim global
1. Tim virtual terdiri atas anggota –
anggota yang tersebar secara geografis dan organisasional yang terikat terutama
oleh kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi. Tim virtual sering
meliputi para pekerja lepas, anggota organisasi rekanan, pelanggan, pemasok,
konsultan, atau pihak – pihak luar lainnya. Salah satu keuntungan utama tim
virtual adalah kemampuan untuk dengan cepat mengumpulkan kelompok orang yang paling
tepat untuk menyelesaikan proyek yang kompleks, memecahkan masalah tertentu,
atau mengekploitasi peluang strategis tertentu.
2. Tim global adalah tim kerja lintas batas
yang terbentuk dari anggota – anggota dengan kebangsaan yang berbeda yang
aktifitasnya menjangkau banyak Negara. Tim global dapat dibagi dalam dua
kategori yaitu tim interkultiral yang para anggotanya berasl dari berbagai
negara atau budaya yang berbeda dan bertemu dengan berhadapan secara langsung,
dan tim global virtual yang para anggotanya tinggal di lokasi yang terpisah di
seluruh penjuru dunia dan melaksanakan pekerjaan mereka dengan bantuan
teknologi elektronik.
D.
Karakteristik Tim
a. Ukuran
Secara umum, ketika ukuran tim
meningkat, akan lebih sulit bagi setiap anggota untuk dapat saling berinteraksi
dan mempengaruhi satu sama lain. Ukuran kelompok mengusulkan hal hal berikut
ini :
1. Tim kecil ( 2 sampai 4
anggota ) menunjukan lebih banyak persetujuan, mengajukan lebih banyak
pertanyaan, dan bertukar lebih banyak opini. Merek cenderung bersikap
informaldan tidak banyak menuntut pemimpin.
2. Tim besar
cenderung memiliki lebih banyak perselisihan pendapat dan perbedaan opini.
Karena kurangnya kepuasan dihubungkan dengan tugas yang dispesialisasikan serta
komunikasi yang buruk, para anggota tim memiliki sedikit kesempatan untuk
berpatisipasi dan merasakan keakraban kelompok.
b.
Peran Anggota
Dalam tim – tim yang sukses syarat
kinerja tugas dan kepuasan social dipenuhi oleh munculnya dua jenis peran yaitu
spesialis tugas dan sosioemosional.
Orang – orang yang memainkan peran spesialis tugas
menghabiskan waktu dan energi untuk membantu tim meraih tujuannya. Mereka
sering memperlihatkan perilaku – perilaku berikut :
·
Memprakarsai ide
·
Memberikan opini
·
Mencari informasi
·
Meringkas
·
Memberi semangat
Orang – orang yang menggunakan peran sosioemosional
mendukung kebutuhan emosional para anggota tim dan membantu menguatkan kesatuan
social. Mereka memperlihatkan perilaku – perilaku berikut :
·
Mendorong
·
Berpadu
·
Mengurangi Ketegangan
·
Mengikuti
·
Berkompromi
E. Perbedaan Kelompok dan
Tim dalam Konteks Pekerjaan
Perbedaan antara kelompok dan tim
KELOMPOK
|
TIM
|
♠ Memiliki pemimpin yang ditunjuk
♠ Akuntabilitas individual
♠ Tujuan kelompok dan organisasi
sama
♠ Hasil kerja individual
♠ Mengadakan pertemuan – pertemuan
efisien
♠ Efektifitas secara tidak
langsung diukur oleh pengaruh bisnis
♠ mendiskusikan, memutuskan,
mendelegasikan pekerjaan untuk para individu
|
♠ Berbagi peran kepemimpinan
♠ Akuntabilitas mutual dan
individu
♠ Visi atau tujuan khusus tim
♠ Hasil kerja kolektif
♠ Pertemuan – pertemuan mendorong
diskusi terbuka
♠ Efektifitas secara langsung
diukur dengan menilai kerja kolektif
♠ mendiskusikan, memutuskan,
berbagi pekerjaan
|
F.
Komponen-komponen kunci yang membentuk tim efektif
dapat digolongkan ke dalam empat kategori umum, yaitu : desain pekerjaan,
komposisi tim, sumber daya dan serta pengaruh-pengaruh kontekstual lainnya.
·
Desain
pekerjaan
Kerja tim berlangsung sangat baik ketika karyawan memiliki kebebasan dan otonomi, mempunyai kesempatan untuk menggunakan keterampilan dan bakat yang berbeda, kemampuan menyelesaikan tugas atau produk keseluruhan yang dapat diidentifikasi, dan menyelesaikan tugas atau proyek yang mempunyai dampak substansial kepada orang lain.Bukti menunjukkan bahwan karakteristik-karakteristik ini meningkatkan rasa tanggung jawab dan rasa memiliki terhadap pekerjaan dan membuat pekerjaan lebih menarik untuk dilakukan.
Komposisi
Agar kinerjanya efektif, sebuah tim membutuhkan tiga jenis ketrampilan yang berbeda. Tim memerlukan orang-orang dengan keahlian teknis. Tim membutuhkan orang-orang dengan ketrampilan memecahkan masalah dan membuat keputusan. Selain itu tim juga memerlukan orang-orang yang trampil dalam mendengarkan, memberikan umpan balik, menyelesaikan konflik dan mempunyai ketrampilan interpersonal lain yang baik. Kepribadian mempengaruhi perilaku tim secara signifikan. Secara spesifik, tim yang memiliki peringkat tinggi di dalam hal keterbukaan, keramahan, kesungguhan serta stabilitas emosionalnya, akan cenderung menerima peringkat manajerial yang tinggi untuk kinerja tim. Tim yang paling efektif bukan tim yang sangat kecil (di bawah 4 atau 5), bukan pula tim yang sangat besar (lebih dari 12 orang). Tim yang sangat kecil mungkin tidak mempunyai keragaman pandangan, dan tim yang lebih dari 12 orang akan kesulitan untuk berbuat banyak. Tim yang terbentuk dari individu-individu fleksibel memiliki anggota yang dapat melengkapi tugas satu sama lain. Ini jelas merupakan nilai tambah bagi suatu tim, karena fleksibilitas sangat memperbaiki kemampuan adaptis tim dan membuatnya kurang bersandar hanya pada satu angota saja. Tidak setiap karyawan merupakan pemain tim. Ketika orang yang lebih suka bekerja sendirian dibutuhkan untuk masuk tim, ada ancaman langsung kepada moral tim. Disarankan agar ketika memilih amggota tim, preferensi individu hendaknya dipertimbangkan sebagaimana kemampuan, kepribadian dan keterampilan.
Konteks
Tiga faktor kontekstual yang tampaknya memiliki hubungan paling signifikan dengan kinerja tim ialah kehadiran sumber daya yang memadai, kepemimpinan yang efektif, dan evaluasi kinerja serta sistem penghargaan yang merefleksikan kontribusi tim. Kelompok-kelompok baru adalah bagian dari sistem organisasi yang lebih besar. Dengan demikian, seluruh tim kerja besandar pada sumber daya di luar kelompok untuk mempertahankannya. Kelangkaan sumber daya mengurangi secara langsung kemampuan tim untuk menjalankan pekerjaanya secara efektif. Sumber daya yang supportif antara lain informasi yang tepat waktu, peralatan, staf yang mencukupi, dorongan dan bantuan administrative. Anggota tim harus bersepakat mengenai siapa melakukan apa dan memastikan bahwa seluruh anggota berkontribusi setara di dalam berbagi beban pekerjaan. Di samping itu, tim perlu menentukan bagaimana jadwal akan ditetapkan, ketrampilan apa yang perlu dikembangkan, bagaimana kelompo akan menyelesaikan konflik dan bagaimana kelompok akan membuat keputusan. Brsepakat mengenai hal-hal spesifik berkenaan pekerjaan dan bagaimana mereka menyesuaikan bersama untuk mengintegrasikan ketrampilan individual membutuhkan kepemimpinan dan struktur tim. Bagaimana Anda membawa anggota-anggota tim agar bertanggungjawab baik secara individual maupun sebagai tim? Sistem penghargaan dan evaluasi tradisional yang berorientasi individu perlu dimodifikasi agar mencerminkan kinerja tim. Disamping mengevaluasi dan menghargai karyawan atas kontribusi individual mereka, manajemen harus mempertimbangkan penilaian berbasis kelompok, insentif kelompok-kecil, dan modifikasi system lain yang akan menegakkan upaya dan komitmen tim.
Proses
Kategori final yang terkait dengan efektivitas tim adalah variable-variabel proses. Ini mencakup komitmen anggota kepada tujuan bersama, penetapan sasaran tim yang spesifik, dan tingkat konflik yang terkelola. Tim yang efektif mencurahkan banyak upaya untuk mencapai kesepakatan mengenai tujuan bersama dan penuh arti, yang menyediakan arah momentum dan komitmen bagi anggota-anggotanya. Tim yang berhasil menerjemahkan tujuan bersama mereka ke dalam sasaran kinerja yang spesifik, terukur dan realistis. Sasaran-sasaran ini membantu tim menjaga fokus mereka pada pencapaian kinerja. Konflik pada sebuah tim tidaklah selalu berakibat buruk.
Kerja tim berlangsung sangat baik ketika karyawan memiliki kebebasan dan otonomi, mempunyai kesempatan untuk menggunakan keterampilan dan bakat yang berbeda, kemampuan menyelesaikan tugas atau produk keseluruhan yang dapat diidentifikasi, dan menyelesaikan tugas atau proyek yang mempunyai dampak substansial kepada orang lain.Bukti menunjukkan bahwan karakteristik-karakteristik ini meningkatkan rasa tanggung jawab dan rasa memiliki terhadap pekerjaan dan membuat pekerjaan lebih menarik untuk dilakukan.
Komposisi
Agar kinerjanya efektif, sebuah tim membutuhkan tiga jenis ketrampilan yang berbeda. Tim memerlukan orang-orang dengan keahlian teknis. Tim membutuhkan orang-orang dengan ketrampilan memecahkan masalah dan membuat keputusan. Selain itu tim juga memerlukan orang-orang yang trampil dalam mendengarkan, memberikan umpan balik, menyelesaikan konflik dan mempunyai ketrampilan interpersonal lain yang baik. Kepribadian mempengaruhi perilaku tim secara signifikan. Secara spesifik, tim yang memiliki peringkat tinggi di dalam hal keterbukaan, keramahan, kesungguhan serta stabilitas emosionalnya, akan cenderung menerima peringkat manajerial yang tinggi untuk kinerja tim. Tim yang paling efektif bukan tim yang sangat kecil (di bawah 4 atau 5), bukan pula tim yang sangat besar (lebih dari 12 orang). Tim yang sangat kecil mungkin tidak mempunyai keragaman pandangan, dan tim yang lebih dari 12 orang akan kesulitan untuk berbuat banyak. Tim yang terbentuk dari individu-individu fleksibel memiliki anggota yang dapat melengkapi tugas satu sama lain. Ini jelas merupakan nilai tambah bagi suatu tim, karena fleksibilitas sangat memperbaiki kemampuan adaptis tim dan membuatnya kurang bersandar hanya pada satu angota saja. Tidak setiap karyawan merupakan pemain tim. Ketika orang yang lebih suka bekerja sendirian dibutuhkan untuk masuk tim, ada ancaman langsung kepada moral tim. Disarankan agar ketika memilih amggota tim, preferensi individu hendaknya dipertimbangkan sebagaimana kemampuan, kepribadian dan keterampilan.
Konteks
Tiga faktor kontekstual yang tampaknya memiliki hubungan paling signifikan dengan kinerja tim ialah kehadiran sumber daya yang memadai, kepemimpinan yang efektif, dan evaluasi kinerja serta sistem penghargaan yang merefleksikan kontribusi tim. Kelompok-kelompok baru adalah bagian dari sistem organisasi yang lebih besar. Dengan demikian, seluruh tim kerja besandar pada sumber daya di luar kelompok untuk mempertahankannya. Kelangkaan sumber daya mengurangi secara langsung kemampuan tim untuk menjalankan pekerjaanya secara efektif. Sumber daya yang supportif antara lain informasi yang tepat waktu, peralatan, staf yang mencukupi, dorongan dan bantuan administrative. Anggota tim harus bersepakat mengenai siapa melakukan apa dan memastikan bahwa seluruh anggota berkontribusi setara di dalam berbagi beban pekerjaan. Di samping itu, tim perlu menentukan bagaimana jadwal akan ditetapkan, ketrampilan apa yang perlu dikembangkan, bagaimana kelompo akan menyelesaikan konflik dan bagaimana kelompok akan membuat keputusan. Brsepakat mengenai hal-hal spesifik berkenaan pekerjaan dan bagaimana mereka menyesuaikan bersama untuk mengintegrasikan ketrampilan individual membutuhkan kepemimpinan dan struktur tim. Bagaimana Anda membawa anggota-anggota tim agar bertanggungjawab baik secara individual maupun sebagai tim? Sistem penghargaan dan evaluasi tradisional yang berorientasi individu perlu dimodifikasi agar mencerminkan kinerja tim. Disamping mengevaluasi dan menghargai karyawan atas kontribusi individual mereka, manajemen harus mempertimbangkan penilaian berbasis kelompok, insentif kelompok-kecil, dan modifikasi system lain yang akan menegakkan upaya dan komitmen tim.
Proses
Kategori final yang terkait dengan efektivitas tim adalah variable-variabel proses. Ini mencakup komitmen anggota kepada tujuan bersama, penetapan sasaran tim yang spesifik, dan tingkat konflik yang terkelola. Tim yang efektif mencurahkan banyak upaya untuk mencapai kesepakatan mengenai tujuan bersama dan penuh arti, yang menyediakan arah momentum dan komitmen bagi anggota-anggotanya. Tim yang berhasil menerjemahkan tujuan bersama mereka ke dalam sasaran kinerja yang spesifik, terukur dan realistis. Sasaran-sasaran ini membantu tim menjaga fokus mereka pada pencapaian kinerja. Konflik pada sebuah tim tidaklah selalu berakibat buruk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar